SISI LAIN AIR TERJUN KALI (Ekspedisi 4 Jurnalis Pemula Unima)



SISI LAIN AIR TERJUN KALI

(Ekspedisi 4 Jurnalis Pemula Unima)

Hari kedua pelaksanaan pelatihan jurnalistik tingkat menengah yang di gelar SPS Universitas Negeri Manado (Unima) bersama AJI Manado  hari sabtu 24 november 2012, para peserta pelatihan mendapat tugas untuk meliput berita di beberapa tempat di sekitaran kota Manado. Pada hari itu Rasa antusias yang begitu besar Sangat jelas terlihat di wajah para peserta mulai dari awal materi  sampai waktu pembagian kelompok dan lokasi yang menjadi target pencarian berita. Akhirnya terbentuklah tiga kelompok jurnalis yang siap di lepas ke beberapa lokasi sebagai bentuk penerapan teori yang sudah diberikan oleh pemateri.
Ada tiga lokasi yang menjadi target pencarian berita yaitu air terjun tapahan telu kali, Mega Mall dan TO (Studio Twenty One). Setelah itu para peserta diberikan surat tugas oleh AJI untuk mempermudah pencarian berita. Kami pun berangkat ke lokasi yang menjadi target pencarian berita yaitu air terjun yang berlokasi di desa kali kecamata pineleng, kabupaten Minahasa. Setibanya di lokasi, kami diberikan sedikit pengarahan oleh AJI tentang bagaimana kami akan mendapatkan informasi terkait tema yang telah di berikan kepada kelompok kami.
Sebelum menuju ke tempat wisata tersebut, kami di sambut oleh seorang ibu yang bertugas untuk menjaga pintu masuk ke tempat yang akan kami tuju. Ibu tersebut menyapa kami dengan ramah dan menjelaskan bahwa apabila kami hendak masuk ke tempat wisata ini, kami di wajibkan untuk membeli tiket dengan harga Rp. 2.700/orang. “kalu mo maso musti beli tiket depe harga 2.700 rupiah per orang,” (kalau ingin masuk, harus bayar tiket seharga 2.700 rupiah per orang) katanya. Dengan spontan, ketua panitia Andreas Lalogiroth mengeluarkan uang sebesar 11.000 rupiah dari sakunya. Karena tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, kami langsung meminta ibu tersebut untuk kami wawancarai seputar objek wisata yang akan kami kunjungi itu. Ibu tersebut langsung memanggil seorang lelaki  yang merupakan pala  (kepala lingkungan, red) jaga  empat di desa kali selatan. Jantje Pungus merupakan pala jaga 4 di desa itu. Ia menceritakan kepada kami tentang situasi yang sementara terjadi di tempat itu yaitu pengunjung yang semakin berkurang karena akses ke lokasi yang semakin rusak dan tidak mendapatkan perhatian intens dari pemerintah propinsi . “s’karang depe pengunjung kurang sadiki soalnya jalan  ke lokasi so rusak parah dan bisa-bisa membahayakan pengunjung, yah napa ley kwa rupa so nda ada perhatian dari pemerintah propinsi, jadi kurang desa yang kelolah. Jadi tu doi karcis ini desa yang kelolah noh” (sekarang pengunjung yang datang semakin berkurang karena jalan menuju lokasi yang sudah semakin rusak sehingga bisa membahayakan pengunjung, jadi uang karcis ini dikelolah oleh desa),” tuturnya.     
Usai memperoleh informasi dari pak pungus, kami pun melanjutkan perjalanan menuju lokasi.        Dan ternyata apa yang disampaikan pala jaga empat kepada kami memang benar. Jalan yang kami lewati cukup sempit, berlumut dan rusak. Pada awalnya memang belum terlihat kerusakan yang signifikan namun lama kelamaan jalannya pun semakin rusak dan sudah hampir tidak layak lagi untuk di jalani karena sebelah kanan jalan ada jurang yang terjal, terpeleset sekali dijamin langsung menuju ke bawah tanpa perlu menggunakkan kaki.
Setelah menempuh jarak 800 m selama 30 menit berjalan kaki, akhirnya kami tiba di lokasi. Rasa lelah pun terbayar dengan keindahan tempat itu. “Sungguh inilah mahakarya sang pencipta yang sungguh luar biasa,” gumamku dalam hati. Kami pun mulai mendekati air terjun yang kami nanti-nantikan itu. Suasana sejuk dan sedikit menyeramkan sangat terasa. Percikan air mulai membasahi kami yang mulai mendekat. Mulailah sesi foto. Berbagai macam gaya pun bermunculan. Rasa bahagia terpancar jelas di wajah kami. Namun sayangnya ketua panitia yang merupakan salah satu dari kelompok kami tidak bisa bersama-sama dengan kami sampai ke lokasi karena kondisi jalan yang tidak memungkinkannya untuk ikut bersama kami.
Sesi foto pun selesai dan akhirnya kami beranjak dari lokasi dan menempuh perjalanan yang sama menantangnya seperti pada waktu kami datang. Di pintu keluar kami bertemu dengan seorang bapak. Bermaksud hanya untuk bertanya jarak dari desa ke lokasi, ternyata kami sementara bercerita dengan pemilik lahan dimana air terjun itu berada. Barsilius kaligis merupakan pemilik dari lahan tersebut. Berdasarkan penuturan pak kaligis, air terjun tersebut dijadikan objek wisata sejak tahun 1992 oleh dinas pariwisata propinsi Sulawesi Utara berdasarkan pembicaraan dengan pemilik lahan. Namun sangat disayangkan pembicaraan tersebut yang tujuannya saling menguntungkan ternyata di luar dugaan karena sampai saat ini dinas pariwisata tidak juga merealisasikan apa yang telah dibicarakan sebelumnya. “s’karang kita berusaha mo baku dapa deng dinas pariwisata for tanya kejelasan” (saat ini saya berusaha untuk bertemu dengan dinas pariwisata untuk menanyakan kejelasannya),” tambahnya. Ucapan terima kasih kami lontarkan kepada pak Kaligis untuk menutup pembicaraan sekaligus berterima kasih atas informasi yang telah kami dapatkan.
Akhirnya ekspedisi 2 jam dari empat jurnalis pemula yang terdiri dari Ervina O. Kilis, Lily Lendo, Andreas Lalogiroth dan Bartel Mangoal dari Unima selesai dengan suatu kebanggaan karena berhasil menaklukan perjalanan yang sangat menantang menuju air terjun kali. Kami pun kembali ke lokasi pelatihan untuk melanjutkan kegiatan. (Ervina Oktavia Kilis)                                                                                                                                                                                          

I Really Disappoint



Kau Allah yang mengenal aku lebih dari siapapun...
Engkau yang menenku dalam kandungan ibuku...
Engkau mengenalku sejak dunia belum dijadikan...
Engkau tahu apa yang ku alami dan kurasakan saat ini..

Gelisah,Marah,Kecewa,Sedih,Rasa Tidak adil, semuanya berkecamuk menjadi satu dalam batinku....
Aku tak tau kapan ini akan berakhir..
Aku muak melihat kemunafikan yang ada di sekitarku...

Aku merasa sedang berada di dalam lingkaran hitam kehidupan ini...
Aku berada dalam lingkaran kehampaan tanpa ku tau dimana ujungnya....

aku percaya Engkau tidak pernah memalingkan wajahMu dariku...
lihatlah manusia2 yang tidak punya hati sementara melacurkan diri dengan dunia ini...
mereka saling menjatuhkan satu sama lain...
tidak ada lagi peri kemanusiaan di dunia ini...

I really disappoint.....

I'm Nothing



Aku bukan siapa-siapa...
Aku bukan apa-apa...
Aku tak memiliki apa-apa...
Aku bukan wonder women seperti yang dipikirkan banyak orang...
Aku tak pintar...
Aku tak butuh kepintaran jika orang-orang yang bersaing denganku adalah orang idiot...
Aku juga tidak butuh kepintaran jika orang yang bersaing denganku sudah kelewatan pintar...

Aku bukan siapa-siapa...
Aku bukan aktivis...
Aku bukan seorang pejuang...
Aku bukan seorang pengubah...
Aku bukan seorang idealis...
Aku bukan penguasa...
Aku bukan penjilat...

Aku bukan siapa-siapa...
Aku tak memiliki power...
Aku lemah..

Aku hanyalah Mahasiswi biasa yang menginginkan perdamaian tanpa kemunafikan,perubahan tanpa kepentingan, serta persatuan di antara umat manusia...

Aku tak butuh kekuasaan untuk mengubah dunia...
Aku tak butuh jabatan untuk bisa di kenal...
namun yang ku butuhkan adalah dunia tanpa kemunafikan dan mencopot topeng yang menempel di wajah dunia ini....

Inilah Kisahku



Facebook....
Awal kita berkenalan...
Ingin tersenyum ketika diingat..
Ingin menangis ketika dipikirkan..

SMS...
Awal kita berkomunikasi dan mulai bercanda....
Terasa asing namun saling menyatu..
Terasa jauh namun dekat...
hahahahaha
canda tawa mulai dimulai...
kondisi fisikku yang lemahpun kulupakan semalaman....

Belakang ruang BEM FBS....
awal kita bertemu...
wajah yang asing namun familiar...
senyumpun terpancar dari wajah kedua insan, seperti pasangan yang lama terpisah dan dipertemukan kembali...

Samsung Galaxy Y warna putih seolah olah melengkapi pertemuan kita...
rasanya ingin tertawa ketika mengingat hal itu....

Inikah jodohku?
gumamku dalam hati sambil tersenyum...
selama 10 bulan aku menjomblo kemudian dipertemukan dengan seseorang yang memiliki banyak kesamaan denganku...
perasaan bahagia yang tak terangkai lewat kata-kata...
sungguh inilah jodohku....!!

Hari-hari berlalu...
kita semakin dekat dan saling mengenal satu dengan yang lain...
hati yang kosong seakan telah terisi penuh oleh namanya...

ABI Tomohon (18 Januari 2012)...
Awal hubungan kita...
sampai lupa kalau hari itu ada ibadah....hahahaha
Rasanya seperti ABG yang baru jatuh cinta dan baru mengenal cinta..
perasaan yang sungguh luar biasa Ketika menantikan seorang untuk mengisi hari2 ku kemudian dia datang tiba-tiba dengan menawarkan untuk ikut pelatihan Jurnalistik....

Taukah kamu mengapa aku cinta Jurnalistik?
1. Ingin menjadi manusia yang kritis dgn apa yang sedang terjadi dan menjadi manusia progresif revolusioner.
2. Pasanganku ku temukan karna dunia jurnalisme.
dua alasan yang tidak memiliki hubungan namun berarti bagiku.

Hari-hari dilewati bersama...
diskusi...
curhat...
berdialektika...
bercanda...
susah dan senang dilewati bersama..
bertengkar,bersilat lidah,cemburu,curiga dan hal2 biasa yang terjadi dalam suatu hubungan sering menghampiri,walaupun pada dasarnya aku orangnya keras kepala namun berhasil dituntaskan...
namun entah mengapa sekarang jadi seperti ini...
Ini mungkin karena keegoisanku dan keras kepalaku...
tapi entahlah....
aku tak tau apakah ini akhir ?
jika yaaa...aku tak tau lagi mau melanjutkan cerita ini atau tidak...
namun jika tidak...cerita ini pasti akan berlanjut...(to be continue)

Kuatkan Aku Tuhan



Rasanya mau teriak....
Dimanakah Engkau saat ini??
tapi tersedar,aku sering melupakanMu....

apakah Rasa sakit dan air mata ini menandakan sebuah perpisahan untuk selamanya?
mungkin keegoisanku yang membuatku seperti ini...

hahahha
aku benci kata-kata puitis, aku benci meluapkan apa yang ku rasakan lewat tulisan,aku benci diriku ini...
namun aku tak sanggup membenciMu dan mempersalahkanMu akan apa yang telah terjadi dalam hidupku ini...
semua ini salahku bukan salahMu...

Apakah ku sanggup melewati ini tanpaMu?
Tidak!!!
jawabannya aku tak sanggup!!!

akankah Kau menyendengkan kepalaMu kepada makhluk ciptaanMu yang berdosa ini?
Aku berharap Kau akan mendengarkan Kesedihan yang sementara aku rasakan...

Nasibku selalu seperti ini...
Rasa sayang itu rasanya sedang mengincar nyawaku...
aku ingin lari dari rasa itu...
ulurkan tanganMu kepadaku agar aku tidak terbunuh oleh rasa sayang itu...
Tuhan Yesus....
se kuat pa kita....

Air Mata Yang Membuatku Bahagia



Kehidupan itu indah dan penuh warna bila di jalani dengan air mata...
Tidak !!!
Siapa yang berkata demikian....?
aku...aku yang mengatakannya...

Terlalu sering aku menangis sehingga air mata itu membuatku sadar akan banyak hal...
Keegoisanku,,,
keangkuhanku,,
kemunafikanku,,
kebohonganku,,
kejujuranku,,
kesetiaanku,,
kesedihanku,,
kebahagiaanku..
Rasa sayangku,,
amarahku,,
Semuanya....

Kadang aku berpikir untuk mengakhiri semua ini bahkan hidupku namun aku tak sanggup...
Kadang aku ingin menjadi seperti seekor burung yang bebas terbang kemana saja...
itu yang ku inginkan!!
namun aku berpikir kembali,apakah ada yang akan menyayangiku seperti saat ini ketika aku menjadi seekor burung...?
aku tak yakin akan hal itu!!

Air mata ini sudah terlalu banyak aku curahkan...
Namun ia tak habis...
rasanya aku ingin menghabiskan air mata ini supaya aku tidak akan pernah menangis lagi...
namun, apakah aku bisa melakukannya?
sungguh hal yang mustahil bagi seorang manusia biasa seperti diriku ini...
Namun aku selalu berharap,aku tetap akan bahagia dengan air mataku ini....

Mahakarya Sang Pencipta


Ketika ku buka mataku pagi ini, ku hirup udara gratis dari Sang Pencipta....
Terdengar alunan suara yang begitu merdu dari burung2 yang berlari keasana kemari di udara seakan akan mereka sementara melaksanakan lomba Paduan suara di pagi yang begitu sempurna ini...

Ku tatap keluar....
Nampak di mataku karya Sang Pencipta yang begitu sempurna dan agung....
Sungguh ku seolah tak percaya...
Inikah bumi yang ku huni selama ini?
Mengapa aku tak pernah menyadari karya yang begitu sempurna ini?

Senyum ini tak akan mampu menggambarkan betapa bangganya aku masih berada di dunia yang kejam ini....
Ku sadar...
Ternyata dibalik kejamnya bumi ini,tersimpan Maha Karya yang begitu sempurna dan luar biasa...
Pikirku....
Apa sebenarnya yang membuat manusia berpikir bahwa dunia ini kejam???
Aku tak tahu...!!!
karena saat ini juga aku masih berpikir bahwa dunia ini begitu kejam.....

Waktuku Yang Singkat


Ingin menulis tapi apa daya waktu 24 jam tidak pernah cukup bagiku....
Aku dikejar dengan kesibukkanku setiap hari....
Ingin berkarya tapi waktu ini terlalu sempit dan singkat bagiku...
Ingin sekali ku bebas dari semua ini namun aku tersadar bahwa ketika aku menginginkan hal itu,aku sementara menginginkan kematian....
Sebenarnya aku siap untuk hal itu namun ada beberapa hal,tidak!! banyak hal bukan beberapa hal yang harus ku lakukan sebelum akhirnya aku menuju ke tempat perhentian terakhir...

Waktu berjalan dengan sangat cepat sehingga aku selalu tidak puas dengan apa yang telah ku capai..
bukan popularitas atau sejenisnya yang membuatku tidak puas dengan semua ini namun aku sering merasa bahwa waktu ini terlalu singkat...
Itulah yang membuatku tidak pernah puas dengan apa yang telah ku kerjakan...
yaahh,waktu...lagi-lagi waktu!!
Apakah aku sementara diperbudak oleh waktu? entahlah! yang pasti aku merasa waktu terlalu cepat...

Ujian



Suatu hari anda melewati halte bis, saat itu hujan sangat lebat disertai angin keras...
di sana ada tiga orang yang membutuhkan tumpangan segera,, mobilmu penuh dan hanya SATU orang yang bisa naik ke dalam mobilmu...
anda berpikir........
yang pertama adalah sahabatmu yang pernah menyelamatkan jiwamu,,,
yang kedua adalah seorang wanita/pria yang kamu cintai sejak lama,,,
yang ketiga adalah seorang wanita yang sudah tua yang sudah sekarat dan harus segera dilarikan ke rumah sakit ,,,
..........apa yang akan kamu lakukan......???...Pikirkanlah.....!!!!!!!!

siapa saja yng baca,,,,, comment ya.......!!!

Topeng Kemunafikan



Kemunafikan akan selalu ada di dunia ini....
Dahulu,sekarang dan yang akan datang, hal ini akan selalu ada dan melekat dalam hidup manusia..
hanya orang yang mampu melawannya yang akan keluar dari perangkap gelap ini...

Topeng....
yahhh ... Topeng merupakan perlengkapan utama untuk menutupi wajah busuk ini...

Manusia berbondong-bondong melacurkan diri dengan kemunafikan dunia ini...
Mereka sementara menikmati kenikmatan sementara yang diberikan oleh sang "Topeng Kemunafikan"...

Sungguh menjijikkan....

Janin kemunaffikan sementara bertumbuh menjadi monster menakutkan dan mematikan yang akan menghancurkan dunia ini...

dunia ini sudah tidak memiliki kesadaran lagi...
dunia ini sementara mabuk akan Topeng Kemunafikan
dunia ini mulai kecanduan dengan barang kotor itu...

Tidak ada lagi sahabat,
Yang ada hanya musuh..
Tidak ada lagi Kawan,
yang ada hanyalah lawan...
Tidak ada lagi saling menopang dan melengkapi,
Yang ada hanya saling menjatuhkan dan saling memaki...
Tidak ada lagi kepercayaan,
Yang ada hanya kecurigaan yang sia-sia...

Aku yakin...
Cepat atau lambat,Topeng ini akan musnah dari muka bumi ini
penghakiman pasti akan ada
namun aku tak tau kapan saatnya akan tiba...

Hai manusia-manusia laknat...
tunjukkan wajah busukmu..
jangan hanya berani di balik Topeng busukmu itu...!!!!!!!

by: Ervina Oktavia Kilis

Bunga Berteater

Sore yang senyap, disela-sela kelas pelatihan jurnalistik. Sementara berlangsung materi tentang Perempuan dan Media, saya tidak mampu menahan rasa kantuk. Sehingga kuputuskan untuk keluar ruangan sejenak menyegarkan badan agar tidak mengantuk lagi. Di sisi luar ruangan aku duduk sambil menggerakan kaki, tangan, dan melemaskan leher serta tulang belakang. Tiba-tiba telingaku mulai mendengar percakapan menarik di lorong menuju ke toilet. Akupun pergi melihat.

Dua orang berbaju hitam. Keduanya adalah peteater kawakan di Sulawesi Utara. Yang satu membelakangiku berambut kribo seperti sarang tawon, agak pendek dan perawakannya terlihat sangar dan menakutkan, namun lucu. Ompi Setlight nama kawanku itu. Segudang prestasi dibidang seni teater telah diperolehnya, pernah beberapa kali mendapatkan penghargaan actor terbaik Sulawesi Utara. Seorang lagi berdiri lagi menghadap ke arahku. Tinggi, kurus, berambut gondrong, dengan celana jeans koyak tampak mengepulkan asap rokok dari bibir lebarnya. Hence Maahuri, namun dia populer dengan nama Cox atau Ello. Yang satu ini memiliki kemampuan lebih luas lagi. Berbakat seni teater, memiliki kemampuan fotografi yang baik beserta model-modelnya yang cantik, juga ahli dibidang arsitektur dan design grafis.

“ini dia contohnya, kalo so ta gate deng parampuang” ujar Ompi  kepadaku yang ternyata mengetahui kalau aku di belakangnya. Hence terdiam sejenak lalu menertawakan ucapan Ompi kepadaku. “Lanjut joh” ujarku dengan senyum.

“Torang kwa da sementara beking konspirasi vor mo serang di dalam” ujar Ompi. “hehehehehe…” diikuti tertawa lepas aku dan Hence. Tampaknya mereka berdua sedang merancang sesuatu yang serius sebelum aku datang. Sejenak terhenti karena kedatanganku. “bagini kwa, torang ada rencana vor kegiatan GEMA Minahasa (Gerakan Mahasiswa Minahasa)” Ompi membuka suatu pernyataan yang tampaknya amat serius untuk didengarkan. Aku tak sabar mendegengarnya.

“Rencananya torang mo beking pementasan Teater vor anak-anak SMA di Tomohon”. Dengan keseriusan dan semangat tinggi Ompi menyampaikan rencana kegiatan itu. Aku kagum. Dan mulai lebih tertarik lagi mendengar ucapan Ompi.

Tomohon adalah kota yang sangat dikenal dengan dunia pendidikan selain gelar kota tersebut sebagai Kota Bunga. Banyak sekolah didirikan di kota Tomohon ini. Mulai dari sekolah yang dikelola oleh pemerintah sampai pada sekolah yang dikelola oleh pihak swasta. Sebagian besar sekolah swasta dikelola oleh Gereja, Kristen maupun Katolik. Ada juga madrasah yang dikelola oleh umat Islam. Dan ada juga institusi pendidikan yang dikelola oleh umat Budha. Tomohon ditetapkan sebagai Kota oleh DPR-RI pada 27 Januari 2003 melalui UU No. 10 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon. Berpisah secara administratif dari Kabupaten Minahasa.

Dunia pendidikan di kota Tomohon berkembang dengan pesat. Menurut catatan padamu.dapodik.org, terdapat 92 sekolah di kota Tomohon.  Sejumlah akademisi handal di Sulawesi Utara mengatakan bahwa kota Tomohon adalah parameter pendidikan di Provinsi Sulawesi Utara. Sekolah Menengah Atas yang tergolong handal dan berstandar internasional seperti SMA Lokon St. Nikolaus dan SMA Kristen 2 Binsus sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Selain itu, beberapa kampus handal di Sulawesi Utara berdiri di kota sejuk ini. Antara lain Universitas Kristen Indonesia di Tomohon (UKIT), Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Manado (FIP UNIMA), Institut Teknologi Minaesa (ITM), Universitas Sari Putra Indonesia di Tomohon (UNSRIT).

Saking pesatnya perkembangan pendidikan di kota Tomohon, sehingga menjadikan Tomohon sebagai basis para intelektual muda, budayawan, seniman. GEMA Minahasa adalah salah satu basis intelektual muda yang berpusat di kota Tomohon.

“Torang mo beking ini vor mo rekrut para peteater baru dari Tomohon, khusus Tomohon saja” tambah Ompi dengan semangat tinggi. Begitu potensialnya Tomohon membuat Ompi ingin mengembangkan dunia seni teater di kota bunga ini.

“Setelah torang beking ini kegiatan, nantinya dorang akan dipilih untuk berkarya lagi dilevel yang lebih tinggi, yaitu di Balai Bahasa”. Ompi ternyata memiliki keinginan mengorbitkan para peteater muda nanti untuk berkarier dijenjang lebih tinggi dari pada jenjang sekolah atau seputara kota saja. Memang potensi seni teater sangat subur di Tomohon, begitu juga dengan potensi kebudayaan seperti seni tari tradisional. Tomohon menjadi patron budaya Minahasa. Seni teater di sekolah-sekolah sudah diketahui kemampuannya oleh Ompi, para peteater muda tumbuh dengan sanggar-sanggar seni melalui sekolah, gereja, maupun wadah yang mereka bentuk sendiri.

“Kegiatan ini nantinya akan digelar sekitar bulan Agustus 2012 dan torang musti kerja keras menyusun dan mempersiapkan kegiatan ini sejak bulan Mei 2012”. Tambah Ompi meyakinkan saya untuk melaksanakan kegiatan.

Hence diam saja. Aku tahu hal ini yang mereka diskusikan tadi dengan serius sebelum aku bergabung. Hence menikmati Gudang Garam Surya-nya dengan begitu serius.

“Oke, kalo bagitu torang mo bicarakan deng kawan-kawan GEMA Minahasa laeng tentang kegiatan ini”. Aku meyakinkan Ompi dengan pernyataan itu. Karena menurutku, kegiatan ini nantinya bisa menjadi sebagai langkah awal perekrutan anggota GEMA Minahasa setelah para peteater yang adalah siswa menjadi mahasiswa nanti.

Ompi tersenyum dengan khas. Sambil mengepulkan asap tebal dari bibirnya. Ompi dan Hence terlihat puas. Dan rasa kantukku telah hilang. Aku kembali ke ruang workshop untuk melanjutkan diskusi dengan pemateri.

Suported By

 

Ervina Kilis Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger